Perkembangan teknologi pertanian modern menghadirkan berbagai inovasi yang menjanjikan peningkatan efisiensi produksi, pengurangan penggunaan lahan serta air, dan pengendalian lingkungan budidaya yang lebih terukur. Salah satu teknologi yang kini banyak mendapat perhatian adalah sistem budidaya tanpa tanah atau hidroponik.
Dengan praktik budidaya tanaman dapat dilakukan secara intensif, bersih, dan terkontrol. Dalam konteks pendidikan tinggi, terutama bagi program studi Ilmu Pertanian, penguasaan teknologi seperti hidroponik bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi bagian dari kompetensi yang mesti dimiliki lulusan agar relevan dengan kebutuhan industri pertanian modern.
Selain itu, maka perlu diselenggarakan kegiatan yang memperkuat kompetensi mahasiswa, baik dalam aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), maupun sikap (attitude), melalui pengalaman belajar yang mendekati kondisi riil industri.
Kerja sama antara perguruan tinggi dengan pihak industri budidaya hidroponik menjadi salah satu pendekatan strategis, karena mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga berinteraksi langsung dengan praktik industri yang nyata. Pendekatan ini diharapkan memperkuat link & match antara kurikulum, proses pembelajaran, kompetensi lulusan, dan kebutuhan dunia kerja.
Kegiatan pelatihan sistem hidroponik ini memiliki beberapa tujuan utama: Meningkatkan pemahaman mahasiswa Program Studi Ilmu Pertanian Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen terhadap konsep teknologi hidroponik, termasuk prinsip dasar, sistem dan komponennya.
Dengan keterampilan mahasiswa dalam pengelolaan budidaya tanaman secara hidroponik meningkat, meliputi persiapan, pengaturan nutrisi, pengendalian pH dan EC, serta perawatan tanaman hingga panen. Memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa melalui praktik di lapangan (learning by doing) guna memperkuat pembelajaran teoritis yang diberikan di kelas.
Mendorong kerja sama antara fakultas pertanian dan industri budidaya hidroponik dalam hal ini CV. Plantquarter BNA Hidroponik, Banda Aceh sebagai bentuk penguatan jaringan institusional dan peningkatan relevansi kurikulum terhadap kebutuhan industri.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian UNIKI Bireuen yang bekerja sama dengan CV. Plantquarter BNA Hidroponik, Banda Aceh. Pelatihan berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 3 hingga 4 November 2025. Peserta terdiri dari 26 mahasiswa Program Studi Ilmu Pertanian UNIKI.
Pelaksanaan pelatihan dibagi ke dalam dua komponen utama: teori dan praktik langsung. Komponen teori meliputi penyampaian materi oleh pemateri ahli dari pihak industri, pembahasan konsep dan prinsip sistem hidroponik, serta tanya-jawab interaktif.
Komponen praktik langsung kemudian dilakukan di lokasi industry CV. Plantquarter BNA Hidroponik di mana mahasiswa dapat melihat, melakukan, dan mempraktekan sendiri pengelolaan sistem hidroponik di lingkungan nyata.
Pemateri dalam pelatihan ini adalah Zulhilmi Saputra,S.P.,selaku Direktur Utama CV. Plantquarter BNA Hidroponik Banda Aceh. Beliau menyampaikan materi yang mencakup berbagai aspek penting dalam budidaya hidroponik, antara lain: pengelolaan nutrisi tanaman, pengaturan parameter seperti pH dan EC (electrical conductivity).
Selain itu, sistem instalasi dan aliran air, teknik perawatan tanaman termasuk pemangkasan, penjarangan, pengendalian hama dan penyakit dalam sistem tertutup, serta strategi agar hasil produksi dapat mencapai optimal. Melalui kombinasi penyampaian materi dan praktik langsung, mahasiswa diharapkan memperoleh wawasan yang lebih kaya serta keterampilan yang siap diterapkan.
Acara kegiatan ini dimulai dengan sambutan Dekan Fakultas Pertanian UNIKI Bireuen, Ir.Suryani,M.Pt, beliau menegaskan pentingnya penguasaan teknologi pertanian modern bagi mahasiswa agar mampu menghadapi dinamika sektor pertanian yang terus berubah. Acara ini dihadiri oleh wakil Dekan, kaprodi Pertanian dan kaprodi Peternakan, GKM, dan dosen Fakultas Faferta UNIKI Bireuen.
Selanjutnya mahasiswa dipindahkan ke lokasi CV. Plantquarter BNA Hidroponik di Banda Aceh. Pemateri memulai sesi teori dengan memaparkan dasar-dasar budidaya hidroponik definisi, jenis sistem (misalnya sistem rakitan NFT, rak hidroponik vertikal, sistem wick, sistem ebb and flow), keunggulan hidroponik dibandingkan sistem konvensional, serta tantangan yang dihadapi. Materi dilengkapi dengan studi kasus dari industri dan pengalaman praktis operator hidroponik di lapangan.
Setelah sesi teori, mahasiswa melakukan tur lokasi sehingga mereka dapat melihat instalasi sistem hidroponik secara nyata: tangki nutrisi, pompa, aliran air, sistem rakitan tanaman, kontrol pH dan EC, serta ruang budidaya tertutup atau semi-tertutup. Mahasiswa didampingi oleh pemateri dan staf teknis CV. Plantquarter BNA Hidroponik.
Pada sesi hari pertama, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk melakukan persiapan system hidroponik: pengisian media, pemasangan tanaman sejak benih atau stek, penyiapan larutan nutrisi awal, serta pengaturan parameter pH dan EC awal dengan bimbingan langsung.
Selanjutnya, pada hari kedua pelatihan difokuskan pada praktik langsung budidaya: mahasiswa melakukan pemantauan pertumbuhan tanaman yang telah ditanam, pengaturan dan penyesuaian nutrisi sesuai fase tanaman, penyesuaian pH dan EC, serta melakukan kegiatan perawatan seperti pemangkasan, penjarangan, penyerbukan bila diperlukan, dan pengendalian hama-penyakit dengan pendekatan ramah lingkungan (misalnya penggunaan larutan bio-insektisida atau sistem isolasi hama).
Pemateri menjelaskan pentingnya monitoring rutin, pengambilan data pertumbuhan, pencatatan hasil, dan analisis kondisi tanaman agar optimasi hasil bisa dilakukan. Mahasiswa kemudian melakukan pembelajaran kelompok dan diskusi mengenai tantangan yang mereka hadapi serta solusi teknis yang bisa diterapkan.
Kegiatan diakhiri dengan sesi evaluasi di mana mahasiswa menyampaikan hasil temuan mereka, kesan terhadap pelatihan, dan rencana tindak lanjut untuk mengimplementasikan sistem hidroponik di lingkungan kampus atau di rumah pertanian mahasiswa masing-masing. Fakultas Pertanian UNIKI Bireuen menutup acara dengan pengumuman sertifikat pelatihan dan harapan agar pengalaman ini diteruskan ke dalam pembelajaran atau kerja praktek mahasiswa.
Kegiatan pelatihan ini diharapkan memberikan beberapa hasil dan berdampak signifikan, antara lain: Mahasiswa memperoleh pemahaman teoritis yang memadai mengenai sistem hidroponik dan komponennya (nutrisi, pH/EC, instalasi, kontrol, perawatan).

Disamping itu, mahasiswa memperoleh pengalaman praktik yang nyata, bukan sekadar simulasi, sehingga keterampilan operasional budidaya hidroponik meningkat. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tantangan teknis dalam budidaya hidroponik serta merumuskan strategi solusi berdasarkan pengalaman industri.
Selain itu, mahasiswa menjadi lebih siap untuk memasuki dunia kerja atau mengembangkan usaha mandiri di bidang budidaya hidroponik karena memiliki pengalaman industri dan koneksi melalui kerja sama dengan CV. Plantquarter BNA Hidroponik. Program studi dan fakultas memperoleh masukan yang dapat digunakan untuk menyesuaikan kurikulum agar lebih relevan dengan praktik industri, sehingga meningkatkan daya saing lulusan.
Selanjutnya, terjalinnya hubungan yang lebih erat antara perguruan tinggi dan industry, yang dalam jangka menengah/panjang dapat berkembang menjadi kegiatan penelitian bersama, pengabdian masyarakat, atau inkubasi startup mahasiswa di bidang hidroponik.
Meski pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar, terdapat beberapa tantangan yang dapat dijadikan pelajaran untuk kegiatan selanjutnya: Waktu pelatihan yang hanya dua hari cukup intensif, namun pembelajaran lebih lanjut atau tindak lanjut praktik di kampus atau lapangan akan memperkuat pencapaian kompetensi mahasiswa.
Peralatan atau instalasi di industri mungkin berbeda skala dan konfigurasi dengan yang bisa tersedia di kampus atau lingkungan mahasiswa, sehingga diperlukan adaptasi untuk penerapan skala kecil. Pengendalian hama dan penyakit dalam sistem tertutup membutuhkan perhatian khusus dan monitoring lebih sering; mahasiswa harus diberi bekal untuk mengenali gejala awal dan melakukan tindakan preventif.
Dokumentasi dan pengambilan data secara rutin oleh mahasiswa masih memerlukan bimbingan agar bisa digunakan untuk analisis, hal ini mengarah pada perlunya pengintegrasian kegiatan pelatihan dengan proyek penelitian atau kerja praktek mahasiswa.
Keberlanjutan setelah pelatihan sangat penting: mahasiswa perlu diberikan mekanisme atau fasilitas untuk menerapkan apa yang telah dipelajari, misalnya laboratorium hidroponik kampus, modul pelatihan lanjutan, atau kolaborasi dengan industri.
Berdasarkan pelaksanaan dan pembelaran kegiatan, maka direkomendasikan: Fakultas Pertanian UNIKI Bireuen hendaknya mempertimbangkan untuk menjadikan pelatihan hidroponik industri sebagai bagian rutin dalam kurikulum, misalnya sebagai mata kuliah pilihan atau modul praktik lapangan. Diberikan fasilitas di kampus berupa instalasi mini hidroponik yang memungkinkan mahasiswa melakukan praktik berkelanjutan dan pengambilan data jangka panjang.
Kompetisi atau proyek mahasiswa dalam budidaya hidroponik,bahwa mahasiswa termotivasi untuk mengimplementasikan teknologi tersebut secara mandiri. Monitoring dan evaluasi jangka panjang terhadap mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan untuk mengetahui sejauh mana penerapan yang dilakukan serta hambatan yang muncul ini dapat menjadi bahan penelitian dosen dan mahasiswa.
Pelatihan sistem hidroponik yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UNIKI Bireuen bekerja sama dengan CV. Plantquarter BNA Hidroponik Banda Aceh merupakan langkah strategis dalam penguatan kompetensi mahasiswa Ilmu Pertanian. Dengan menggabungkan pendekatan teori dan praktik langsung di industri, kegiatan ini berhasil memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan memperkuat relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia industri pertanian modern.
Namun tindak lanjut yang sistematis dan dukungan institusional yang memadai, diharapkan teknologi hidroponik tidak hanya menjadi objek pembelajaran semata, melainkan terwujud sebagai gagasan usaha yang nyata, inovatif dan berkelanjutan di kalangan mahasiswa UNIKI serta masyarakat luas.
Penulis:
Yusri,S.Sos.,M.Si.,M.S
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisniss UNIKI Bireuen
